I. PROTA
A.
Apa
yang dimaksud PROTA ?
Program
tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan
(SK dan KD) yang telah ditetapkan. Penetapan alokasi waktu diperlukan agar
seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh
siswa. Penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai
dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus
dikuasai oleh siswa.
Program
Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, berisi
tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan
oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan
dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan
pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester,
mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian
komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata
pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi
waktu dan keterangan.
Program
Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah
dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran
karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program berikutnya.
Program
tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas, yang
dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan sebagai pedoman bagi
pengembangan program-program selanjutnya, seperti program semester, program
mingguan, dan program harian atau program pembelajaran setiap pokok bahasan.
Program
tahunan memuat penjabaran alokasi waktu tiap-tiap standar kompetensi dan
kompetensi dasar untuk tiap semester dan tiap kelas selama satu tahun
pelajaran. Program tahunan selanjutnya dijabarkan secara rinci pada program
semester. Program tahunan dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun
pelajaran dimulai, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya. Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk
setiap kelas, rang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan
(Mulyana, 2004 : 95).
B.
Bagaimana Konsep Dasar Program
Tahunan ?
Program tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap
kelas yang dikembangkan oleh guru (Mulyasa, 2003:183). Dipertegas Muslich
(2007:44) program tahunan adalah rencana umum pembelajaran mata pelajaran setelah
diketahui kepastian jumlah jam pelajara efektif dalam satu tahun.
Program tahunan perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum
tahun pelajaran, karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-program
berikutnya, yakni program semester, silabus, dan rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan
antara lain:
a. Daftar standar kompetensi sebagai konsensus nasional, yang
dikembangkan dalam buku garis-garis besar program pengajaran (GBPP) setiap mata
pelajaran yang akan dikembangkan.
b. Skope dan sekuensi setiap kompetensi. Untuk mencapai tujuan
pembelajaran diperlukan materi pembelajaran. Materi pembelajaran tersebut
disusun dalam pokok-pokok bahasan dan sub pokok bahasan, yang mengandung
ide-ide pokok sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran. Pokok-pokok
bahasan dan sub-sub pokok bahasan tersebut harus jelas skope dan sekeuensinya.
Skope adalah ruang lingkup dan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub
pokok bahasan, sedangkan sekuensi adalah urutan logis dari setiap pokok dan sub
pokok bahasan. Pengembangan skope dan sekuensi ini bisa dilakukan oleh guru,
dan bisa dikembangkan dalam kelompok kerja guru (KKG). Sebagai pedoman berikut
dikemukakan pendapat Sukmadinata (1988) tentang cara menyusun sekuensi bahan
ajar:
1) Sekuens kronologis. Untuk menyususn bahan ajar yang mengandung urutan
waktu, dapat digunnakan kronologis. Peristiwa-peristiwa sejarah, perkembangan
historis suatu instusi, penemuan-penemuan ilmiah dan sebagainya dapat disusun
berdasarkan sekuens kronologis.
2) Sekuens kausal. Sekuens kausal berhubungan dengan kronologis. Peserta
didik dihadapkan pada peristiwa-peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau
pendahulu daripada sesuatu peristiwa atau situasi yang menjadi sebab atau
pendahulu para peserta didik akan menemukan akibatnya Menurut Rowntree (dalam
Mulyasa, 2003: 96) sekuens kausal cocok untuk menyusun bahan ajar ddalam bidang
meteorologi dan geomorfologi.
3) Sekuens struktural. Bagian-bagian bahan ajar sesuatu bidang studi
telah mempunyai strukturnya. Dalam fisika tidak mungkin mengajarkan alat-alat
optik, tanpa terlebih dahulu diajarkan pemantulan dan pembiasan cahaya. Masalah
cahaya, pemantulan-pembiasan, dan alat-alat optik tersusun secara struktural.
4) Sekuens logis dan psikologis. Bahan ajar juga dapat disusun
berdasarkan urutan logis. Menurut sekuens logis bahan ajar dimulai dari bagian
kepada keseluruhan, dari yang sederhana kepada yang kompleks, tetapi menurut
sekuens psikologis sebaliknya dari keseluruhan kepada bagian, dari yang
kompleks kepada sederhana. Menurut sekuens logis bahan ajar disusuun dari yang
nyata kepada yang abstrak, dari benda-benda kepada teori, dari fungsi kepada
struktur, dari masalah bagaimana kepada masalah mengapa.
5) Sekuens spiral. Dikembangkan oleh Bruner (1960). Bahan ajaran
dipusatkan pada topik atau pokok bahasan tertentu. Dari yopik atau pokok
bahasan tersebut bahan diperluas dan diperdalam. Topik atau pokok bahan ajaran
tersebut adalah sesuatu yang populer dan sederhana, tetapi kemudian diperluas
dan diperdalam dengan bahan yang lebih kompleks dan sophisticated.
6) Rangkaian ke belakang (backward chaining). Dikembangkan oleh Thomas
Gilbert (1962). Dalam sekuens ini mengajar dimulai dengan langkah terakhir dan
mundur ke belakang. Contoh pemecahan masalah yang bersifat ilmiah meliputi: (a)
pembatasan masalah, (b) penyusun hipotesis, (c) pengumpulan data, (d)
pengetesan hipotesis, dan (e) intreprestasi hasil tes. Dalam mengajar mulai
dengan langkah (e), kemudian guru menyajikan data tentang sesuatu masalah dari
langkah (a) sampai (d), dan peserta didik diminta untuk membuat intreprestasi
hasilnya (e). pada kesempatan lain guru menyajikan data tentang masalah lain
dari langkah (a) sampai (c), dan peserta didik diminta untuk mengadakan
pengetesan hipotesis (d), dan seterusnya.
7) Sekuens berdasarkan hierakhi belajar. Model ini dikembangkan Gagne
(1965) dengan prosedur tujuan khusus utama dianalisis, dan dicari suatu
hierakhi urutan bahan ajaran untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut. Hierakhi
tersebut menggambarkan urutan perilaku apa yang mula-mula harus dikuasai
peserta didik, berturut-turut sampai pokok-pokok bahasan tertentu hierakhi juga
dapat mengikuti hierakhi tipe-tipe belajar dari Gagne. Gagne (1970)
mengemukakan delapan tipe belajar yang tersusun secara hierakhis mulai dari
yang paling sederhana: ”signial learning, stimulus respos learning, motor-chain
leraning, verbal association, multiple discrimination, concept learning,
principle learning, dan problem solving learning ”.
c. Kalender pendidikan. Penyusun kalender pendidikan selama satu tahun
pelajaran mengacu pada efisiensi, efektifitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam
kalender pembelajaran, termasuk waktu libur, dan lain-lain. Dengan demikian,
dalam menyusun program tahunan perlu memperhatikan kalender pendidikan. Hari
belajar efektif dalam satu tahun pelajaran dilaksanakan dengan menggunakan
sistem semester (satu tahun pelajaran terdiri atas dua kelompok penyelenggara
pendidikan) yang terdiri atas 34-38 minggu.
Berdasarkan sumber-sumber tersebut, dapat ditetapkan dan dikembangkan
jumlah kompetensi, pokok bahasan dan waktu yang tersedia untuk menyelesaikan
pokok dan sub pokok bahasan, jumlah ulangan, baik ulangan umum maupun ulangan
harian, dan jumlah waktu cadangan. Setidaknya dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:
a. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
b. Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei
pokok, dan alokasi waktu).
C.
Bagaimana format PROTA ?
Dalam perkembangan dan
pengkajian penyusunan Prota, terdapat beragam alternatif format program
tahunan. Dengan demikian guru memiliki kebebasan dalam menentukan format Prota.
Format berikut ini, diadopsi dari berbagai contoh format yang pernah ada:
PROGRAM TAHUNAN
Satuan
Pendidikan : ……………..
Mata
Pelajaran : ……………..
Kelas :
……………..
Tahun
Pelajaran : ……………..
Semester
|
Standar
Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok
|
Alokasi
|
|
|
|
|
|
Mengetahui
Semarang,………………………
Kepala
Sekolah Guru Kelas….
_________________
______________________
NIP. NIP.
D. Bagaimana Teknik Pengisian Format
PROTA?
Secara
sederhana teknik pengisian format di atas dapat dilakukan dengan melihat
kurikulum utuh yang terdapat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi yang di dalamnya terdapat Standar Kompetensi dan Kompetensi
Dasar tiap mata pelajaran.
Yang tidak
kalah pentingnya adalah mencermati alokasi waktu tiap mata pelajaran yang sudah
diatur dalam Standar Isi khususnya dalam bab II tentang struktur kurikulum.
Dari alokasi waktu tersebut bisa dilihat bahwa dalam satu tahun pelajaran
jumlah minggu efektif berkisar 34-38 minggu.
Setelah
mengetahui jumlah minggu efektif, langkah berikutnya adalah memetakan
kompetensi dasar. Ada berapa kompetensi dasar dalam satu semester kemudian kita
kaji kompetensi dasar mana yang memiliki substansi materi yang lebih berat. Hal
tersebut kita lakukan untuk menentukan alokasi waktu.
Yang
memerlukan pemikiran serius dalam penyusunan program tahunan adalah menentukan
materi pokok. Hal ini lantaran dalam KTSP tidak terdapat materi pokok (layaknya
KBK). Guru diberi kesempatan yang luas untuk mengapresiasi materi pokok dengan
mengacu pada kompetensi dasar. Seperti dikatakan Trimo (2001) bahwa guru bukan
tukang mengajar, guru juga bukan pawang. Tetapi, guru adalah ’koki’ dalam
pembelajaran sehingga mutlak untuk meramu dan mendesain pembelajaran bermakna.
Yang terjadi
di lapangan, proses penentuan materi pokok dilakukan menggunakan alur balik.
Seperti mencari materi pokok dalam buku atau melihat materi pokok di KBK, baru
menuliskannya dalam program tahunan. Langkah ini sebenarnya kurang efektif
manakala guru akan belajar menjadi ’koki’ dalam pembelajaran.
Diskusi
dengan teman sejawat dan pembahasan dalam kegiatan KKG akan membantu guru-guru
dalam merumuskan materi pokok sehingga program tahunan yang dirumuskan tiap
sekolah merupakan refleksi dari kebutuhan siswa. Selebihnya, program tahunan
yang didesain akan memberi nuansa dan aura positif bagi pengembangan visi dan
misi sekolah.
II. PROMES
A.
Apa
yang dimaksud PROMES ?
Semester
adalah satuan waktu yang digunakan untuk penyelenggaraan program pendidikan.
Kegiatan yang dilaksanakan untuk penyelenggaraan program pendidikan. Kegiatan
yang dilaksanakan dalam semester itu ialah kegiatan tatap muka, pratikum,
keraja lapangan, mid semester, ujian semester dan berbagai kegiatan lainya yang
diberi penilaian keberhasilan. Satu semester terdiri dari 19 minggu kerja
termasuk penyelenggaraan tatap muka, mid semester dan ujian semester.
Dalam
program pendidikan semester dipakai satuan waktu terkecil, yaitu satuan
semester untuk menyatakan lamanya satu program pendidikan. Masing-masing
program semester sifatnya lengkap dan merupakan satu kebulatan dan berdiri
sendiri. Pada setiap akhir semester segenap bahan kegiatan program semester
yang disajikan harus sudah selesai dilaksanakan dan mahasiswa yang mengambil
program tersebut sudah dapat ditentukan lulus atau tidak.
Program
semester adalah program yang berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang
hendak dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Program semester
merupakan penjabaran dari program tahunan. Isi dari program semester adalah tentang
bulan, pokok bahasan yang hendak disampaikan, waktu yang direncanakan, dan
keterangan-keterangan.
B. Bagaimana Konsep Dasar Program Semester ?
Program semester merupakan
pemerian/penjabaran dari program tahunan sehingga program tersebut tidak bisa
disusun sebelum tersusun program tahunan. Program semester berisikan garis-garis besar mengenai hal-hal yang hendak
dilaksanakan dan dicapai dalam semester tersebut. Pada umumnya program semester
ini berisikan:
1.
Identitas (satuan pendidikan, mata pelajaran, kelas/semester, tahun pelajaran)
2. Format
isian (standar kompetensi, kompetensi dasar, indikator, jumlah jam
pertemuan
(JJP), dan bulan).
C. Bagaimana Format PROMES ?
Seperti
program tahunan, program semester juga banyak alternatifnya. Berikut disajikan
format program semester yang disarikan dari berbagai model yang ada:
PROGRAM SEMESTER
Satuan
Pendidikan : ……………………..
Mata
Pelajaran : ……………………..
Kelas/Semester
: ……………………..
Tahun
Pelajaran : ……………………..
Standar Kompetensi
|
Kompetensi
Dasar
|
Materi
Pokok
|
Indikator
|
JJP
|
Bulan
(6bulan)
|
|||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||||
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Mengetahui
Semarang,………………………
Kepala
Sekolah Guru Kelas….
_________________
______________________
NIP. NIP.
D. Bagaimana Teknik Penisisan PROMES ?
Secara sederhana teknik pengisian program semester di
atas juga sama seperti program tahunan. Beberapa komponen yang sudah ada dalam
program tahunan tinggal memindah saja (SK, KD, Materi Pokok). Yang perlu
pencermatan adalah perumusan indikator dan pemerian materi ke dalam bulan
selama satu semester.
Indikator
dalam program semester harus dirumuskan guru sesuai dengan karakteristik siswa.
Indikator ibarat tujuan instruksional khusus (TIK) dalam pembelajaran sehingga
perumusannya akan lebih efektif apabila menggunakan kata kerja operasional
(KKO), seperti menjelaskan, menyebutkan, menganalisis, mengidentifikasi,
mengevaluasi, dan sejenisnya.
III. KALENDER PENDIDIKAN
A.
Apa
yang dimaksud Kalender Pedidikan ?
Pendidikan adalah suatu daftar tanggal
berdasarkan perhitungan tahun masehi selama satu tahun yang di dalamnya memuat
tentang ; permulaan dan akhir kegiatan belajar, evaluasi belajar serta hari –
hari libur dan tidak efektif belajar.
B.
Bagaimana
Penyusunan Kalender Pendidikan ?
Penyusunan
kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efisiensi,
efektivitas, dan hak-hak peserta didik. Dalam kalender pendidikan dapat kita
lihat berapa jam waktu efektif yang dapat di gunakan untuk kegiatan pembelajaran.
Termasuk waktu libur, dan lain – lain.
C.
Bagaimana
Fungsi Kalender Pendidikan ?
Mendorong efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran di sekolah/madrasah.
Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah/madrasah.
Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran sekolah.
Pedoman bagi guru untuk menyusun program tahunan, program semester serta membuat silabus dan satuan acara pembelajaran.
Mendorong efektivitas dan efesiensi proses pembelajaran di sekolah/madrasah.
Menyerasikan ketentuan mengenai hari efektif dan hari libur sekolah/madrasah.
Pedoman dalam menyusun program kegiatan pembelajaran sekolah.
Pedoman bagi guru untuk menyusun program tahunan, program semester serta membuat silabus dan satuan acara pembelajaran.
D.
Bagaimana
Komponen Kalender Pendidikan ?
1) Permulaan dan akhir tahunan pembelajaran.
- Penerimaan siswa baru
- Kegiatan hari – hari pertama masuk sekolah
- Kegiatan belajar mengajar
- Ulangan umum semester
- Ujian Akhir Sekolah/ UAN
- Pembagian buku pribadi dan rapor
- Penyerahan surat tanda tamat belajar
2) Hari efektif belajar
3) Hari – Hari libur sekolah
- Libur semester
- Libur khususs
- Libur umum
1) Permulaan dan akhir tahunan pembelajaran.
- Penerimaan siswa baru
- Kegiatan hari – hari pertama masuk sekolah
- Kegiatan belajar mengajar
- Ulangan umum semester
- Ujian Akhir Sekolah/ UAN
- Pembagian buku pribadi dan rapor
- Penyerahan surat tanda tamat belajar
2) Hari efektif belajar
3) Hari – Hari libur sekolah
- Libur semester
- Libur khususs
- Libur umum
E.
Contoh
Kalender Pendidikan
Juli 2012
|
Kegiatan Sekolah
|
|||||
Minggu
|
1
|
8
|
15
|
22
|
29
|
|
Senin
|
2
|
9
|
16
|
23
|
30
|
Hari
Efektif = 17 untuk KBM
|
Selasa
|
3
|
10
|
17
|
24
|
31
|
2-7
= Libur Semester 2 TP 2011/2012
|
Rabu
|
4
|
11
|
18
|
25
|
|
9,10,11 = Masa Orientasi Sekolah
|
Kamis
|
5
|
12
|
19
|
26
|
|
20,21 = Libur
hari I Puasa
|
Jumat
|
6
|
13
|
20
|
27
|
|
Kegiatan
MOS yaitu pengenalan
|
Sabtu
|
7
|
14
|
21
|
28
|
|
sekolah, guru,
dan kelas kepada siswa
|
|
baru
|
|||||
|
|
0 opmerkings:
Plaas 'n opmerking