Aangedryf deur Blogger.

Followers

istya baneazaaa

Read more: http://ariefbudiyantoo.blogspot.com/2013/02/cara-membuat-tulisan-berjalan-mengikuti.html#ixzz2SsUdocS3
RSS

Pages

ASESMEN KINERJA

A.    Apa yang dimaksud Asesmen Kinerja ?
            Asesmen Kinerja yaitu penilaian terhadap proses perolehan penerapan pengetahuan dan keterampilan melalui proses pembelajaran yang menunjukkan kemampuan siswa dalam proses dan produk. Asesmen kinerja pada prinsipnya lebih ditekankan pada proses keterampilan dan kecakapan dalam menyelesaikan tugas yang diberikan. Asesmen ini sangat cocok digunakan untuk menggambarkan proses, kegiatan, atau unjuk kerja, proses, kegiatan, atau unjuk kerja dinilai melalui pengamatan terhadap siswa ketika melakukannya. Penilaian unjuk kerja adalah penilaian berdasarkan hasil pengamatan penilai terhadap aktivitas siswa sebagaimana yang terjadi. Misalnya penilaian terhadap kemapuan siswa merangkai alat praktikum untuk percobaan sederhana dilakukan selama siswa merangkai alat, bukan sebelum atau setelah alat dirancang.
            Asesmen ini melibatkan aktivitas siswa yang membutuhkan unjuk keterampilan tertentu atau penciptaan hasil yang telah ditentukan. Karena itu, metodologi asesmen ini memberi peluang kepada guru untuk menilai pencapaian berbagai hasil pendidikan yang sebenarnya tidak dapat dijabarkan melalui tes tertulis. Melalui metodologi ini, asesmen kinerja memungkinkan guru mengamati siswa saat siswa sedang bekerja atau melakukan tugas belajar, atau guru dapat menguji hasil-hasil yang dapat dicapai, serta menilai (judge) tingkat pengusaan/kecakapan yang dicapai siswa.
            Asesmen kinerja tidak hanya bergantung pada jawaban benar atau salah. Sebagaimana halnya dengan asesmen bentuk essay, observasi yang dilakukan oleh guru dalam rangka melakukan pertimbangan-pertimbangan subyektif berkenaan dengan level prestasi yang dicapai siswa. Evaluasi ini didasarkan pada perbandingan kinerja siswa dalam mencapai standar excellent (keunggulan, prestasi) yang telah dicapai sebelumnya. Sebagaimana test essay, pertimbangan guru digunakan sebagai dasar penempatan kinerja siswa pada suatu kesatuan/kontinum tingkatan-tingkatan prestasi yang terentang mulai dari tingkatan yang sangat rendah sampai tingkatan yang sangat tinggi.
B.     Hal apa yang ada pada Asesmen Kinerja ?
Hal-hal yang harus kita pahami tentang asesmen kinerja adalah kita mendesain dan mengembangkan asesmen kinerja untuk digunakan kelak dikelas kita sendiri. Metodologi assesmen kinerja bukanlah suatu obat yang mujaraf, bukan penyelamat guru. Dan juga bukan merupakan suatu kunci untuk menilai kurikulum yang sebenarnya. Asesmen ini semat-mata merupakan alat yang memberikan cara-cara yang efisien dan efektif untuk menilai beberapa ( bukan keseluruhan) hasil-hasil proses pendidikan yang dipandang berguna.

C.    Apa saja Jenis Asesmen Kinerja ?  
Berdasarkan cara melaksanakan asesmen kinerja, dapat dikelompokkan menjadi :
1.    Assesmen kinerja klasikal digunakan untuk mengases kinerja siswa secara keseluruhan   dalam satu kelas keseluruhan.
2.    Assesmen kinerja kelompok untuk mengakses kinerja siswa secara berkelompok.
3.    Assesmen kinerja individu untuk mengakses kinerja siswa secara individu.
Pada pelaksanaannya guru dapat mengatur secara fleksibel kinerja-kinerja yang akan diakses dalam kurun waktu tertentu. Misalnya dalam dua semester guru merencanakan mengases keterampilan setiap siswa dalam membuat larutan. Guru merencanakan dalam dua semester tersebut empat kali kegiatan yang menuntut siswa membuat larutan. Maka guru dapat membagi siswa ke dalam empat kelompok siswa yang akan diases siswa kelompok pertama akan diasses pada kegiatan pembuatan larutan pertama, kelompok berikutnya diases pada pembuatan larutan yang berikutnya. Sehingga setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk dinilai keterampilannya dalam membuat larutan. Assesmen kinerja yang digunakan oleh guru tesebut adalah assesmen kinerja individu.
D.    Bagaimana Fase pada Asesmen Kinerja ?
Untuk merealisasikan asesmen kinerja ini, dimulai dengan membuat perencanaan assesmen kinerja yang meliputi tiga fase penting yaitu, :
1.    Fase 1 : mendefinisikan kinerja. Pada tahap ini ditentukan jenis kinerja apa yang ingin di nilai. Misalnya kemampuan menggunakan mikroskop dapat diurai menjadi : membawa mikroskop dengan benar, menggunakan lensa dengan pembesaraan kecil terlebih dahulu, mengatur dengan benar pencahayaan, memasang preparat dan memfokuskan bayangan benda.   
2.    Fase 2 : mendesain latihan-latihan kerja. Setelah kinerja yang akan dinilai ditentukan tahap berikutnya adalah menyediakan pembelajaran yang memungkinkan aspek kinerja yang akan dinilai dapat muncul. Misalnya guru akan menilai kemampuan menggunakan mikroskop, maka KBM yang dipersiapkan adalah praktikum dengan menggunkan mikroskop.
3.    Fase 3 : melakukan penskoran dan perekaman atau pencatatan hasil.

E.     Bagaimana Sifat Asesmen Kinerja ?
Assesmen kinerja bersifat lugas ( fleksibelitas) dalam pengembangan bagian-bagiannya, tetapi ada beberapa yang perlu diperhatikan yaitu ketika meninjau faktor-faktor konteks dalam rangka pengambilan keputusan tentang kapan mengadopsi metoda-metoda assesmen kinerja. Pada dasarnya faktor-faktor utama yang dipertimbangkan dalam proses seleksi assesmen sesuai dengan sasaran prestasi untuk siswa dan juga dengan metodologi assesmen kinerja.
Dalam klasifikasi kinerja, pemakai bebas memilih dari suatu rentangan sasaran prestasi yang mungkin, dan assesmen kinerja dapat difokuskan pada sasaran –sasaran khusus dengan mengambil tiga keputusan desain : merumuskan jenis kinerja yang dinilai, mengidentifikasi siapa yang akan dinilai dan menetapkan kriteria kinerja.
Kegiatan dalam komponen pengembangan latihan yang harus dipikirkan hal-hal yang menyebabkan siswa melakukan perbuatan tertentu yang dapat merefleksiskan tingkat penguasaan/ kecakapan/ prestasi yang dicapai. Karena itu, dalam hal ini harus dipertimbangkan hakekat latihan, banyaknya latihan yang dibutuhkan, dan petunjuk-petunjuk aktual siswa untuk melakukan latihan tersebut.
Dalam hal ini penskoran, penilaian sebaikanya dilakukan oleh lebih dari satu orang agar faktor subjektivitas dapat diperkecil dan hasil penilaian lebih akurat. Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek( ya – tidak ) atau skala rentang ( sangat baik – baik – agak baik – tidak baik ).
Pada penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, siswa mendapat nilai apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, siswa tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian nilai tengah tidak ada. Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala rentang memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan kompetensi tertentu karena pemberian nilai secara kontinum dimana pilihan kategori nilai lebih dari dua. 

A.    Contoh Asesmen Kinerja
Berikut ini adalah contoh assesmen kinerja dalam menggunakan mikroskop dengan teknik penilai daftar ceklis.
No.
Aspek penilaian
Skala
Ya
Tidak
1.
Membawa mikroskop dengan benar.


2.
Menggunakan lensa dengan pembesaran kecil terlebih dahulu.


3.
Mengatur pencahayaan.


4.
Memasang preparat


5.
Memfokuskan bayangan benda.

 

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 opmerkings:

Plaas 'n opmerking